PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pertumbuhan adalah: Proses perubahan dan pertambahan ukuran akibat
pembelahan dan perbesaran sel. Bersifat
irreversibel dan tetap. Kuantitatif
(dapat diukur). Perkembangan adalah:
Proses perubahan bentuk dan pendewasaan akibat perubahan struktur dan
fungsi sel. Kualitatif (tidak dapat
diukur).
A. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses
pertumbuhan dan perkembangan embrio di dalam biji.
Ø Struktur biji
1)
Embrio, zigot
yang telah berkembang
dan siap berkecambah.
2)
Endosperm, cadangan
makanan utama biji monokotil (berendosperm).
3)
Kotiledon, cadangan
makanan utama biji dikotil (tak berendosperm).
4)
Aleuron (lapisan luar endosperm)
5)
Testa (kulit biji)
6)
Radikula (akar lembaga)
7)
Kaulikulus (batang lembaga)
a. Hipokotil, sumbu embrio yang
berada di bawah tempat munculnya kotiledon.
b. Epikotil, sumbu
embrio yang berada
di atas tempat munculnya kotiledon.
8)
Plumula (daun lembaga)
Ø Proses perkecambahan
1)
Air masuk ke biji (imbibisi) dan testa pecah,
2)
Pelepasan hormon giberellin
oleh embrio memicu sintesis dan
aktivasi enzim α amilase
dan protease oleh aleuron,
3)
Hidrolisis cadangan makanan
dalam kotiledon dan endosperm oleh air dan enzim,
4)
Penghasilan energi dari
respirasi aerob menggunakan
glukosa dan oksigen.
Ø Macam-macam perkecambahan:
1) Perkecambahan hipogeal
Adalah
perkecambahan yang terjadi
pada tumbuhan monokotil, dan
kotiledon berada
di bawah tanah.
2) Perkecambahan epigeal
Adalah perkecambahan yang
terjadi pada tumbuhan dikotil,
dan kotiledon berada
di
atas tanah.
B. Pertumbuhan Pada Tumbuhan
Ø Jaringan meristem adalah
jaringan embrionik tumbuhan yang
belum terspesialisasi dan
aktif membelah.
Ø Pertumbuhan tumbuhan oleh
jaringan meristem apikal dijelaskan teori titik tumbuh
1) Teori Histogen (Hanstein,
1868)
Titik tumbuh
tersusun atas lapisan sel yang disebut histogen yang terdiri dari:
2) Teori Tunika-Korpus (Schmidt,
1924)
Titik tumbuh terdiri atas
zona tunika (luar) dan korpus (pusat)
Ø Berdasarkan letaknya, jaringan meristem terdiri dari meristem apikal,
lateral, dan interkalar.
Jaringan meristem apikal
(ujung) adalah jaringan meristem
primer yang:
1) Terletak di
ujung akar dan
ujung batang (bagian apikal).
2) Tempat pertumbuhan
primer, yaitu pertambahan panjang
Ø Zonasi pertumbuhan:
1) Zona pembelahan, sel meristem
apikal giat melakukan pembelahan.
2) Zona pemanjangan,
sel yang telah membelah membesar dan memanjang.
3) Zona pendewasaan, sel yang
telah membelah terspesialisasi menjadi jaringan permanen.
Jaringan meristem lateral
(samping) adalah jaringan
meristem sekunder yang:
1) Terletak di akar dan batang
(kambium).
2) Tempat pertumbuhan
sekunder, yaitu perbesaran ukuran
Ø Kambium terdiri dari:
1) Kambium vaskuler/intra vasikuler
Adalah kambium yang memperbesar ukuran selama
pertumbuhan sekunder.
Kambium
memperbesar diameter batang dengan
membentuk xilem sekunder
dan
floem sekunder (lingkaran tahun).
2) Kambium ekstravasikuler/kambium Inter vasikuler melakukan pertumbuhan sekunder dengan cara membentuk jari-jari empulur. Jari-jari empulur berfungsi untuk mengedarkan makanan ke arah radial
3) Kambium gabus (felogen)
Adalah kambium di
bawah epidermis, yang menghasilkan lapisan
kulit kayu (periderm) pengganti epidermis.
Jaringan meristem interkalar
(antara) adalah bagian jaringan
meristem apikal yang
terpisah dan dapat membelah sewaktu-waktu. Tumbuhan yang memiliki
jaringan ini adalah famili Gramineae (rumput-rumputan).
C. Struktur Organ Tumbuhan
Organ tumbuhan tersusun atas sistem jaringan tumbuhan
permanen (dewasa). Jaringan permanen terdir dari:
1)
Jaringan epidermis (pelindung)
Adalah jaringan paling
luar yang berfungsi melindungi jaringan di bawahnya.
2)
Jaringan parenkim (dasar)
Adalah jaringan
dasar yang menyusun hampir seluruh bagian organ
tumbuhan.
Ciri-ciri sel
parenkim:
Ø
Merupakan sel-sel hidup.
Ø
Memiliki selulosa
tipis rata.
Ø
Masih dapat
membelah meski dewasa.
3) Jaringan penyokong
Adalah jaringan
mekanik yang menunjang bentuk tumbuhan.
Jaringan
penyokong dibedakan menjadi:
a. Jaringan kolenkim
Adalah jaringan
penyokong muda. Jaringan kolenkim
terdapat di bagian
tumbuhan yang
masih mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Ciri-ciri sel
kolenkim:
o Merupakan sel-sel hidup.
o Mengalami penebalan selulosa sudut.
o Mengandung kloroplas.
b. Jaringan sklerenkim
Adalah jaringan
penyokong tua. Jaringan sklerenkim terdapat di bagian tumbuhan
yang tidak mengalami
pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri sel
sklerenkim:
o Merupakan sel-sel mati.
o Mengalami penebalan selulosa merata.
o Memiliki lignin (zat kayu).
Jaringan
sklerenkim tersusun atas serabut sklerenkim dan sklereid (sel-sel batu)
4)
Jaringan vaskuler (pembuluh
angkut)
Adalah jaringan
pengangkut air dan
unsur hara, serta zat hasil fotosintesis.
Jaringan
pengangkut terdiri dari:
a. Xilem,
mengangkut air dan
unsur hara dari akar ke daun.
b. Floem,
mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan
.
.
5) Jaringan gabus
Adalah jaringan
yang tersusun atas
sel-sel gabus (parenkim penutup
luka) yang
memanjang yang
dihasilkan kambium gabus
(felogen). Jaringan gabus terdiri:
a. Feloderm, dibentuk ke arah dalam dan tersusun atas sel-sel hidup.
b. Felem,
dibentuk ke arah
luar dan tersusun atas sel-sel
mati.
Fungsi jaringan
gabus adalah melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan.
D. Struktur Potongan Melintang
Akar
1) Epidermis, lapisan
terluar akar, di
lapisan bawahnya terdapat kambium gabus.
2) Korteks, jaringan
dasar yang terletak
di sebelah dalam epidermis.
3)
Endodermis, lapisan tempat
terdapatnya pita Caspary yang
bersifat impermeabel yang berfungsi
menyeleksi air yang masuk.
4) Perisikel, lapisan
sebelah dalam endodermis, tempat
pembentukan kambium
gabus dan rambut akar.
5)
Pembuluh angkut, terdiri dari
xilem (a, kearah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
6)
Empulur/pit, jaringan dasar yang
berada disebelah dalam endodermis.
E. Struktur Potongan Melintang
batang
1) Epidermis, lapisan
terluar batang, dan di
bawahnya terdapat kambium gabus.
2) Korteks, jaringan
dasar yang terletak
di sebelah dalam epidermis.
3) Stele (silinder pusat)
4) Pembuluh angkut, terdiri
dari xilem (a,
kearah dalam), dan floem (b, ke arah luar).
5) Kambium
6) Jari-jari empulur,
terbentuk akibat pertumbuhan
sekunder.
7) Empulur/pit, jaringan dasar
pengisi stele.
F. Struktur Potongan Melintang
Daun
1)
Epidermis, lapisan terluar
daun yang dilengkapi kutikula
(zat lilin). Pada epidermis bawah, banyak terdapat stomata.
2) Jaringan palisade
(pagar), jaringan penyokong yang
memiliki banyak klorofil.
3) Jaringan spons,
jaringan penyokong yang memiliki
sedikit klorofil dan sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan.
4) Pembuluh angkut, terdiri
dari xilem (a,
kearah epidermis atas)
dan floem (b,
ke arah
epidermis bawah).
G. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Ø Faktor internal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan:
1)
Genetis, sifat-sifat
tumbuhan tertentu berasal dari
pewarisan sifat induk tumbuhan
2)
Fisiologis, sifat-sifat
tumbuhan tertentu dipengaruhi
oleh hormon dan vitamin
Ø Hormon-hormon tumbuhan:
Ø Efek yang ditimbulkan oleh hormon tumbuhan:
1)
Pertumbuhan akibat auksin
Proses pembengkokan arah tumbuh:
o
Auksin di ujung
batang yang terkena cahaya akan menjadi inaktif.
o
Pertumbuhan lalu
dialihkan ke sisi yang tidak terkena cahaya.
o
Pertumbuhan tersebut
menyebabkan tumbuhan bengkok menuju cahaya.
2)
Etiolasi oleh auksin
Etiolasi adalah pertumbuhan
tanpa cahaya, namun menggunakan
auksin.
Etiolasi menghasilkan tumbuhan yang:
- Berbatang panjang, kurus dan
lemah.
- Berdaun kecil dan tipis.
- Mengalami klorosis (defisiensi
klorofil)
3)
Penyembuhan luka oleh asam
traumalin.Dilakukan dengan:
- Re-merismatik jaringan
permanen.
- Pengeluaran getah di daerah
luka.
- Pembentukan jaringan
gabus oleh kambium gabus (felogen
4) Absisi daun oleh asam absisat
Asam absisat akan
melisis sel-sel pada tangkai
daun sehingga daun
akan
kekurangan nutrisi dan mati.
5) Penutupan stomata
Jika tumbuhan kekurangan air makan asam absisat dari dinding sel dikirim masuk ke sel penjaga efeknya stomata menutup untuk mengurangi penguapan.
5) Penutupan stomata
Jika tumbuhan kekurangan air makan asam absisat dari dinding sel dikirim masuk ke sel penjaga efeknya stomata menutup untuk mengurangi penguapan.
Ø Vitamin pada tumbuhan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
melalui
pembentukan hormon dan koenzim.
Contoh: vitamin B12
(riboflavin), vitamin B1 (tiamin), vitamin B6 (piridoksin), vitamin C (asam askorbat).
Ø Faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan
antara lain air, cahaya
matahari, suhu, keadaan medium tumbuh dan nutrisi.
Ø Air berperan dalam:
1) Reaksi fotosintesis (reaksi
gelap).
2) Mempengaruhi respirasi dan
transpirasi.
3) Pelarut dan medium reaksi
kimia tumbuhan.
4) Transportasi unsur hara dan
hasil fotosintesis.
5) Menjaga turgiditas sel
tumbuhan.
6) Perkecambahan biji
(imbibisi).
Ø Cahaya matahari mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan, terutama pembungaan
Ø Tumbuhan peka terhadap
cahaya karena pigmen fitokrom
Ø Berdasarkan lama penyinaran (fotoperiodisme), pembungaan tumbuhan
terjadi jika
Ø Suhu/temperatur akan mempengaruhi:
1) Jumlah air dan transpirasi
(penguapan).
2) Proses metabolisme
(fotosintesis dan respirasi) dan
kerja enzim.
3) Dormansi biji dan tumbuhan.
Ø Suhu optimal suatu tumbuhan
didasarkan atas suhu rata-rata iklim asal tumbuhan
Ø Keadaan medium tumbuh tanaman (tanah, air, dsb.) dipengaruhi oleh pH
dan oksigen.
1) pH yang optimal adalah
netral.pH yang terlalu
asam dapat diatur
melalui
pengapuran.
2) Oksigen dibutuhkan akar untuk
respirasi dan penyerapan unsur hara dalam tanah, melalui
aerasi medium tumbuh yang baik.
Ø Nutrisi (unsur hara)
yang diperlukan oleh tumbuhan
terbagi menjadi makronutrien (CHONSPMgCAK)
dan
mikronutrien.
0 Komentar untuk "PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN"