Semua Tentang Biologi di Blog Ini

Sistem Indra

Sistem Indra
Indera merupkan reseptor yang bisa berupa interoreseptor (dari dalam tubuh) contoh: lapar, haus dapat juga sebagai ekteroreseptor (dari lingkungan) contoh: bau, silau, panas, dingin.

Alat Indra
Alat indra adalah reseptor yang peka terhadap rangsangan dan perubahan di sekitarnya



Alat Indera Yang Termasuk Ekteroreseptor :
a. Propioceptor/kinestesis (indera dalam otot juga persendian untuk koordinasi sikap tubuh)
Misal : posisi tubuh ketika berjalan
b. Tangoreceptor (indera peraba pada kulit)
1)      Epidermis  (kulit  ari),  jaringan  epitel  yang tersusun atas sel kulit hidup dan mati, yang terdiri dari empat lapisan dari atas, yaitu:
a.     Stratum  korneum  (kulit  tanduk), mengalami  deskuamasi  (pengelupasan)  dan  keratinisasi  (pembentukan  zat tanduk),  berfungsi  melindungi  kulit  di bawahnya.
b.    Stratum  lusidum,  lapisan  bening  dan tipis sebagai pelindung  kulit dari sinar UV.
c..     Stratum  granulosum,  lapisan  tempat terdapatnya butir-butir melanin pigmen kulit).
d.     Stratum germinativum, lapisan tempat pembelahan  (proliferasi)  sel-sel  kulit. Lapisan  ini  dapat  dibagi  lagi  menjadi stratum spinosum dan stratum basale.
2)      Dermis/korium  (kulit  jangat),  jaringan  ikat yang di dalamnya terdapat kapiler darah, sel reseptor  kulit,  kelenjar  keringat,  kelenjar minyak, dan akar rambut.
3)      Hipodermis (lapisan subkutan), jaringan ikat yang  di  dalamnya  terdapat  kapiler  darah, lapisan lemak, dan jaringan saraf.

Terdapat beberapa saraf diantaranya:
·         paccini : peka terhadap rangsang tekanan
·         ruffini : peka terhadap rangsang suhu panas
·         krause : peka terhadap rangsang suhu dingin
·         meisner/ merkel : rabaan dan sentuhan
·         ujung saraf bebas : peka terhadap rangsang tekanan ringan dan rasa sakit dan geli


Gambar Reseptor

c. Kemoreseptor (indera penerima rangsang zat kimia yaitu indera pembau dan pengecap)
·  Hidung : di bagian rongga atasnya terdapat rambut-rambut saraf yang menerima rangsang gas dan melarutkannya dalam lendir → disampaikan ke cerebrum

Gambar Reseptor Pada hidung

Jalannya rangsangan berupa bau ke otak:
1)      Bau masuk ke hidung bersama  udara  inspirasi.
2)      Bau  diterima  oleh  sel-sel  kemoreseptor  di rongga hidung.
3)      Reseptor mengirim impuls ke saraf olfaktori  untuk diinterpretasikan menjadi bau.
Tiap sel saraf olfaktori bertanggung jawab atas molekul  bau  yang  berbeda,  sehingga  dapat mengenali beragam bau. Indra  pembau  bekerjasama  dengan  indra pengecap  sebagai  kemoreseptor  untuk mengenali rasa sekaligus bau.
· Lidah : terdapat papila-papila pengecap (fungiformis, filiformis, foliate, sirkumvalata) berisi saraf-saraf penerima rangsangan zat kimia yang larut dalam air ludah
Ø  Papila fungi formis

Ø  Papila filiformis

Ø  Papilla sirkumvalata

Ø  Papila foliate


·  Indra pengecap terdapat di lidah berupa papila-papila pengecap, yang dibedakan menjadi :
·   tepi depan untuk rasa asin
·   belakang untuk rasa pahit
·   samping untuk rasa asam
·   depan untuk rasa manis




Gambar Reseptor Pada Lidah

Penyebab munculnya rasa-rasa utama di lidah.
1)   Rasa  manis  disebabkan  oleh  zat  kimia organik, seperti glukosa dan asam amino.
2)   Rasa  asin  disebabkan  oleh  ionisasi  garamgaraman, seperti natrium klorida.
3)   Rasa asam disebabkan oleh ion H+ suatu zat, seperti asam sitrat (jeruk).
4)   Rasa  pahit  disebabkan  oleh  perubahan struktur zat kimia organik yang memiliki rasa manis. Rasa pahit juga disebabkan oleh suatu zat yang bersifat racun/toksik.
5)   Rasa  umami  disebabkan  oleh  bumbu  dan saus tertentu yang bersifat gurih.

Penyebab  munculnya  rasa-rasa  lain  tidak berhubungan dengan papilla lidah.
Contoh:  Rasa  pedas  disebabkan  oleh  zat  yang mengiritasi  permukaan  lidah  dan  memberi sensasi terbakar/panas.
d. Fonoreseptor (indera pendengaran dan keseimbangan)
Telinga terbagi menjadi :
·         Luar : daun telinga, saluran telinga (terdapat rambut & minyak serumen), membran tymfani
·         Tengah : tulang pendengaran (maleus-inkus-stapes), saluran eustachius (berhubungan dengan faring berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan pada bagian telinga tengah).
·         Dalam (labirin) : koklea (rumah siput) terdapat organ korti yang berfungsi untuk pendengaran. Tiga saluran ½ lingkaran untuk keseimbangan dinamis. Contoh: berputar, gerakan kepala, jatuh utrikulus untuk keseimbangan statis.Contoh : gerak bola mata, leher., keseimbangan dinamis mauoun statis kontrolnya berpusat di cerebellum

Fisiologi Pendengaran
Suara 20–20000 Hz terkumpul di daun telinga → saluran telinga → menggetarkan selaput gendang → tulang pendengaran → tingkap oval → koklea → endolimfe ber­getar → merangsang organ korti → diterjemahkan di cerebrum bagian samping.


Gambar Sistem Pendengaran Manusia

e. Fotoreseptor (indera penerima rangsang cahaya yaitu mata)
Mata terbagi menjadi :
·         Lapisan luar : sklera (tidak tembus cahaya) dan kornea (tembus cahaya)
Kornea, sebagai pembias cahaya pertama sekaligus batas pertama bagi mata. Conjunctiva, merupakan selaput mukosa yang kaya akan pembuluh darah, berfungsi  untuk memberi nutrisi kepada bola mata
·         Lapisan tengah :
– koroid (mengandung kapiler darah yang berfungsi memberikan nutrisi dan oksigen bagi mata)
– korpus siliaris (penghasil aqueus humor)
– iris (selaput pelangi) : mengandung pembuluh darah dan pigmen sebagai pemberi warna mata. Di bagian tengah iris terdapat lubang yang disebut pupil. Pupil: lubang di tengah iris sebagai pintu masuk cahaya.
– lensa mata (fungsinya untuk membiaskan cahaya dan tersusun dari protein fleksibel untuk akomodasi). Vitreus humor : menjaga mata tetap bulat
·         Lapisan dalam (retina) : Retina tersusun dari sel-sel batang (rod) dan sel-sel kerucut (cone) yang menerima sensor cahaya dan mengubahnya menjadi impuls listrik untuk diteruskan ke otak.
– fovea/bintik kuning : bagian retina yang paling peka terhadap rangsang cahaya karena mengandung sel-sel penglihatan (sel batang dan kerucut)
– bintik buta : bagian yang tidak peka terhadap rangsang cahaya karena tidak mengandung sel-sel penglihatan dan tempat masuknya saraf mata

Fisiologi Penglihatan
Lensa cekung/pipih untuk benda jauh, lensa cembung untuk benda dekat.

ADAPTASI TERANG–GELAP
Ke tempat terang dari redup : Rhodopsin, iodopsin terurai → silau sesaat → iodopsin segera dibentuk → objek terlihat.
Ke tempat redup dari terang : rhodopsin segera dibentuk → objek terlihat di remang-remang.
·    Sel batang menghasilkan rhodopsin. Pada saat rhodopsin menyerap cahaya, komponen kimiawi retina berubah bentuk dan memicu implus saraf ke otak.
·     Saat gelap, enzim mengubah retina kembali ke bentuk semula dan bersama opsin membentuk rhodopsin.
·    Cahaya terang mencegah pembentukan kembali rhodopsin dan sel batang menjadi tidak responsif. Pada saat inilah sel kerucut bekerja.
·         Terdapat tiga jenis sel kerucut dengan jenis opsin yang berbeda.
·         Setiap opsin akan berpadu dengan retinal.
·         Semua pigmen penglihatan pada sel kerucut ini disebut photopsin.
·         Tiga jenis sel kerucut, yakni sel kerucut merah, hijau, dan biru bergantung pada jenis photopsinnya.
·         Persepsi otak terhadap warna selain merah, hijau dan biru, bergantung pada rangsang yang didapat dari dua atau tiga jenis sel kerucut.
·   Jika sel kerucut merah dan hijau terangsang maka kita akan melihat warna kuning atau oranye.
·   Buta warna disebabkan oleh kerusakan atau tidak terdapatnya satu jenis sel kerucut atau lebih.
·     Di bagian fovea terdapat daerah yang peka terhadap cahaya disebut bintik kuning,
·         Sedangkan bagian yang tidak peka terhadap cahaya disebut bintik buta.
·         Bayangan yang jatuh di daerah bintik buta tidak akan diterjemahkan oleh otak sebagai bayangan.

Gangguan Sistem Indera
a. Radang Telinga
·         dapat terjadi di bagian luar maupun tengah.
·         Pada telinga luar terjadi karena masuknya air ketika berenang.
·         Radang telinga tengah (otis media) dapat terjadi karena bakteri atau virus. misalnya virus influenza. yang masuk dari rongga mulut melalui saluran Eustachius.
b. Otosklerosis
·         merupakan tuli konduksi yang menahun karena tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak secara leluasa.
c. Rabun jauh/miopi
·         adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berjarak jauh
·         Penyebab rabun jauh adalah lensa mata terlalu cembung atau ukuran bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh didepan retina.
·         dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cekung atau lensa negatif (minus).
d. Rabun dekat / hipermetrop
·         adalah ketidak-mampuan mata untuk melihat benda yang dekat.
·          disebabkan oleh lensa mata terlalu pipih / cekung atau ukuran bola mata yang pendek sehingga bayangan jatuh di belakang retina.
·          Kebiasaan membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata.
·         Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa cembung atau lensa positif (plus)

Rabun jauh dan dekat / presbiop
·         disebut juga mata tua.
·         biasanya diderita oleh orang yang sudah tua atau kira-kira berumur di atas 45 tahun.
·         Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat/daya akomodasi mata berkurang.
·          Dapat diatasi dengan  kaca mata rangkap, dengan lensa cembung dan cekung.
f. Rabun senja / Rabun ayam
·         adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang berada di tempat remang-remang dan di malam hari.
·          disebabkan oleh kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopsin tidak terbentuk
·         Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
g. Buta warna
·         adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna.
·         bersifat menurun.
·         Buta warna ada dua macam, yaitu buta warna total dan buta warna separuh.
·         Buta warna total hanya mampu melihat warna hitam putih saja.
·         Sedangkan buta warna separuh tidak bias melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
h. Katarak
·         Penyebabnya adalah lensa mata keruh, sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina.
·          Penderita ini umumnya berumur di atas 55 tahun.
·          dapat diatasi dengan operasi mata.
i. Astigmat (Silinder)
·         adalah gangguan mata yang disebabkan oleh lensa mata atau kornea tidak rata.
·         Penderita gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horisontal.
·         Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata yang berlensa silinder
j. Juling/Strabismus
·         disebabkan adanya ketidak serasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri.
·         dapat diatasi dengan tindakan operasi pada otot mata.
k. Glaukoma
·         ditandai dengan peningkatan tekanan di dalam bola mata.
·         Tekanan terjadi karena adanya sumbatan pada saluran di dalam bola mata dan pembentukan cairan di bola mata yang berlebihan.
·         Kelainan yang tidak segera diatasi dapat menyebabkan kebutaan.





0 Komentar untuk "Sistem Indra"

Back To Top